Yeay, Saya Menang Juara 1 Lomba Debat Bahasa Inggris Sejabodetabek di Festival Bahasa 2016 IIQ Jakarta - EDS UHAMKA #3

Senang rasanya bisa jadi juara 1, kerja keras selama ini mengikuti lomba debat disana-sini yang hasilnya selalu tidak pernah sampai final atau bahkan semifinal dan selalu prestasinya tidak pernah lebih dari quarter final akhirnya kini terbayar juga di Festival Bahasa 2016 IIQ Jakarta.

Saya dan teman-teman dari komunitas debat kami, EDS UHAMKA, mengirimkan 2 tim untuk maju ke liga debat bahasa Inggris tingkat jabodetabek. Anggota timnya terdiri dari;

Sewaktu technical meeting, peserta lomba debat diberi pengarahan sistem debatnya beserta mosi yang akan diperdebatkan di hari H perlombaan. Topik debatnya tidak jauh-jauh dari peristiwa status quo terkini, satu lagi topiknya tentang agama, karena kampus penyelenggara lomba ini berbasis islam jadi mosinya disesuaikan dengan ciri khas kampusnya. Berikut topik debatnya:

Babak Penyisihan

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang, 2 April 2016, jam 9 pagi, lomba debat babak penyisihan dimulai, Tim A kami mendapatkan mosi nomor 3, sedang Tim B mendapatkan mosi nomor 5. Kami diberi waktu 30 menit untuk membangun skema debat dan argumen beserta  fakta pendukungnya. Lomba Debat kali ini ada yang berbeda dengan lomba yang pernah kami ikut sebelumnya dimana setiap debater hanya diberi waktu 3 menit untuk menyampaikan argumennya, jujur, bagi saya waktu 3 menit tidak cukup dan terlalu cepat, biasanya waktunya 7 menit 20 detik tapi tak apalah, dengan kondisi ini, kami dibuat untuk berkembang maju, tantangannya adalah bagaimana caranya bisa memaksimalkan penyampaian argumen kita dalam waktu 3 menit, manajemen waktu, dan berpikir kritis dengan cepat. Berikut dokumentasi babak penyisihan:

Hasilnya? Tim B kalah, untungnya tim A berhasil lolos ke babak semifinal. Ketika semifinal, kami diharuskan mengambil kertas yang berisi pro dan kontra, kami juga diberitahu  mosi debat di babak semifinal, dan ini dia topik debatnya:

Babak Semifinal

Tim saya mendapat topik yang kedua dan posisi tim pro, kami diharuskan membangun skema debat mengenai ibukota Jakarta harus dipindahkan ke provinsi lain. Ketika debat berlangsung, kami mengajukan solusi untuk memindahkan ibukota ke kalimantan dengan argumentasi letak geografisnya  strategis, pasar bebas asean sudah dibuka, dengan lokasi yang berdekatan dengan negara lain, kita bisa meminimalisir atau bahkan meniadakan ongkos pengiriman barang ke luar negeri terdekat dengan ibukota Indonesia nantinya seperti Malaysia, lepas dari masalah macet dan banjir, dan bagian terpentingnya kami ingin adanya pemerataan pembangunan di semua provinsi karena selama ini pembangunan hanya dilakukan di ibukota. Well, tahu apa respon tim lawan? Argumentasi mereka hanya ini: "Tidak mudah memindahkan ibukota ke provinsi lain." sisanya, mereka hanya menyerang semua solusi yang kami berikan lewat argumen kami, hasilnya? Tim kami menang dan berhak maju ke babak final.

Babak Final

Well, di babak final, kami mendapatkan mosi yang sedang ramai dibicarakan di media, tahu apa topiknya? Here we go:

 

Lagi, kami mendapatkan tim pro. Jadi, kami setuju bahwa Ahok akan menjadi gubernur Jakarta. Well, kami harus meriset data mengenai background pak ahok beserta pencapaian kontribusinya untuk ibukota Jakarta. Ini pertama kalinya kita masuk final, oh well, jangan ditanya gimana atmosfernya, ketat, sengit, dan seru. Haha :)

Well, selesai debat kami mengira hasilnya akan segera diumumkan, sayangnya tidak, panitia baru akan mengumumkan siapa juara pertama dan keduanya jam 9 malam, padahal sekarang masih jam 11 siang. Itu berarti kami harus menunggu 10 jam lagi, well, kami memutuskan untuk pulang dan kembali lagi di jam yang sudah ditentukan oleh panitia.

Malamnya, kami kembali lagi ke tempat lomba, pemenang dari tiap-tiap lomba diumumkan satu-persatu. Sampailah pada pengumuman lomba debat, juara 3 diraih oleh UIN Jakarta, Juara 2 diraih oleh PTIQ Jakarta, dan Juara 1 diraih oleh UHAMKA, iya, tim kami. :)