English Day: Event Seru Yang Bisa Membuat Kemampuan Bahasa Inggrismu Naik Level - English Student Association Seri Ke-2
Apakah kamu merasa bingung karena kemampuan bahasa
Inggrismu serasa jalan di tempat dan tidak ada perkembangan? Kalau kamu
mengalami kemunduran seperti itu, kini waktunya untuk bertindak mengubah
keadaan yang tak menyenangkan itu dengan tindakan nyata, dengan begitu kamu
tidak hanya bisa melampaui kesulitan yang ada, tapi kamu juga akan mengalami
perkembangan yang pesat, khusunya keahlian berbahasa Inggrismu.
Buat kamu yang sudah membaca seri pertama mengenai
organisasi himpunan mahasiswa di prodi B.Inggris tempat saya belajar, kamu bisa
melanjutkan membaca artikel ini. Kalau belum, ada baiknya kamu membacanya
terlebih dahulu melalui link berikut: “kenalan yuk sama esa” supaya kamu mendapatkan pemahaman yang
utuh mengenai seri artikel ini.
Dalam seri sebelumnya, kamu pasti sempat membaca
diksi “English Day”, bukan? Nah, simpelnya, artikel ini akan mengajakmu
mengenali apa sih itu English Day, siapa tahu buat kamu yang sedang bingung
membuat program kerja untuk himpunanmu, bisa mengadopsi program ini di tempat
kalian. English Day juga cocok diterapkan di komunitas kecil yang fokus dalam
pengembangan keahlian berbahasa Inggris. Well, saya tak ingin berlama-lama
membuatmu penasaran lebih jauh lagi, yuk kita kenalan dengan yang namanya
English Day.
“So, English Day itu apa sih?”
Penjelasan mudahnya, kalau kita bahas diksinya satu
persatu, mulai dari English yang artinya bahasa Inggris dan Day yang maknanya
hari. Maka, kalau kita gabungkan maknanya itu hari berbahasa Inggris.
So, kapan sih English Day itu dilaksanakan? –
Penasaran ya kapan? Hehe : p
Well, English Day dilaksanakan setiap hari senin
tiap minggunya. Kenapa hanya seminggu sekali? Kalau kamu bertanya kenapa,
jawabannya itu karena memang kita menyadari jikalau membentuk kebiasaan dan
lingkungan baru itu tidaklah mudah, demi mencapai tujuan mencerdaskan mahasiswa
bahasa, teman-teman himpunan berinisiatif untuk memulai langkah perubahan dari
kegiatan yang mudah. Bukankah perjalanan 1000 mil dimulai dari langkah pertama?
Berhasil atau tidak, setidaknya hasil keberanian memutuskan kegiatan ini patut
diapresiasi karena teman-teman mahasiswa himpunan ini memberikan inovasi baru
dalam pengembangan keahlian berbahasa.
Lalu, bagaimana caranya English Day bisa membantu
teman-teman mahasiswa menguasai keahlian berbahasa Inggris?
Sistem English Day terbilang simpel dan mudah untuk
diterapkan loh. Kamu hanya tinggal mengenakan pin English Day tiap hari senin,
di pin ini, ada tulisan yang bisa mengingatkan dirimu dan temanmu untuk mau
memberanikan diri berbicara dengan bahasa Inggris. Isi tulisan di pin itu
begini redaksinya: “Speak English Please”. Jadi, selama jam mata kuliah pertama
dimulai, hingga jam mata kuliah berakhir pada pukul 12 siang, teman-teman
mahasiswa diwajibkan berbahasa Inggris, demi membuatmu bisa lancar
berkomunikasi, teman-teman himpunan telah mengajak dosen bahasa Inggris dan
pengurus tiap kelas untuk memperhatikan mahasiswa mana saja yang berbahasa
Inggris aktif dan pasif.
Kalau kamu ketahuan berbahasa Indonesia walau sekatapun, maaf, dengan segala kerendahan hati, ketua kelas atau dosen akan menegur dan menagih denda Rp. 500/kata yang kamu ucapkan, kalau kamu memilih diam dan cari aman, kamu tetap saja kena denda. Bukannya ingin membuatmu tidak nyaman, namun teman-teman himpunan dan dosen di prodi bahasa Inggris ingin mendidikmu menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tentunya kalau program ini berjalan dengan baik, tidak hanya teman-teman himpunan dan dosen yang senang, kamu juga akan terkena imbasnya, bukan?
Kamu akan fasih berbahasa Inggris, dan disinilah perubahan kualitas dirimu terjadi, kalau kamu sudah berada pada titik ini, itu berarti kemampuan berbahasa inggrismu telah naik level. Congratulation guys. :)
Kalau kamu ketahuan berbahasa Indonesia walau sekatapun, maaf, dengan segala kerendahan hati, ketua kelas atau dosen akan menegur dan menagih denda Rp. 500/kata yang kamu ucapkan, kalau kamu memilih diam dan cari aman, kamu tetap saja kena denda. Bukannya ingin membuatmu tidak nyaman, namun teman-teman himpunan dan dosen di prodi bahasa Inggris ingin mendidikmu menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tentunya kalau program ini berjalan dengan baik, tidak hanya teman-teman himpunan dan dosen yang senang, kamu juga akan terkena imbasnya, bukan?
Kamu akan fasih berbahasa Inggris, dan disinilah perubahan kualitas dirimu terjadi, kalau kamu sudah berada pada titik ini, itu berarti kemampuan berbahasa inggrismu telah naik level. Congratulation guys. :)
Next,
bagaimana hasil penerapan English Day di program studi bahasa Inggris?
Dalam
artikel seri sebelumnya, English Student Association mengadakan acara welcome to esa, di event itu,
teman-teman mahasiswa baru diberikan pin English Day diakhir acara, setiap
ketua kelas yang sudah mendata jumlah mahasiswa di kelasnya diperbolehkan
mengambil pinnya langsung ke depan. Di minggu berikutnya selepas event itu,
kegiatan English Day langsung berjalan.
Well,
saya akan menceritakan suasana kelas 1B seperti apa ketika English Day
berjalan, kenapa hanya kelas 1B yang saya jelaskan dalam artikel ini? Oh well,
karena memang kelas saya ada di 1B dan tentu saja saya mengetahu dengan
sejelas-jelasnya seperti apa jalannya English Day, terlebih saya ketua
kelasnya, bersama fajar, wakil saya di kelas 1B, selain harus aktif berbahasa
Inggris, kami berdua juga harus memperhatikan teman-teman sekelas, siapa tahu
ada yang gatel enggak tahan pengen ngomong pake bahasa Indonesia aja. Hehe
Awalnya saya dan teman-teman kelas 1B masih malu-malu berbicara dengan bahasa Inggris, wajar saja, kebiasaan berbicara bahasa asing belum terbentuk dalam diri kami.
Dimulai dari minggu pertama, belum banyak yang berani ngobrol dengan bahasa Inggris, walaupun ada, itupun belum seisi kelas aktif berpartisipasi .
Minggu kedua, mulai ada perkembangan, teman-teman yang sebelumnya tidak aktif mulai berpartisipasi, dan disinilah masalah terjadi. Mulai dari enggak bawa pinlah, ada yang ngomong pake bahasa Indonesia tapi enggak ketahuanlah, dan protes dari temen-temen yang merasa kalau saya dan fajar kurang maksimal dalam mengawasi teman-teman di kelas, well, guys, thanks buat masukannya ya.
Minggu ketiga, teman-teman sudah mulai aktif berbahasa Inggris, meski masih sama belepotannya tiap kali mengucapkan kalimat bahasa Inggris, tapi setidaknya jumlah mahasiswa yang berdialog dalam bahasa Inggris, meningkat. Dan di minggu ini ada teman sekelas kami yang ketahuan keceplosan ngomong pake bahasa Indonesia, namanya Erlin, ya mau enggak mau dia harus didenda dong, biar adil. Hehe :)
Minggu keempat, ada protes lagi nih dari temen sekelas, katanya mereka enggak mau ngomong pake bahasa Inggris di mata kuliah selain bahasa Inggris such as ilmu alamiah dasar, landasan pendidikan, atau bahkan pendidikan agama. Well, yasudahlah, turutin aja, asal programnya terus berjalan dan mereka enjoy ngejalaninnya.
Minggu kelima, konsistensi udah mulai diuji nih, pasalnya English Day sudah mulai terlihat jadi seperti beban buat mahasiswa baru, khususnya buat mereka yang kurang pede berbahasa Inggris. So, mulai banyak deh yang ngelanggar aturan enggak mau ikutan English Day lagi. Hal serupa juga terjadi di kelas lain, bahkan ada kelas yang dari minggu pertama udah enggak jalan English Day-nya.
Minggu keenam, saya pikir ini minggu terakhir English Day bisa berjalan, karena setelah minggu ini berakhir. Teman-teman kelas sudah tidak tertarik untuk terlibat aktif lagi dengan English Day, bukannya tidak mau berkembang, tapi saya pikir, teman-teman ini merasa English Day sebagai beban, apalagi buat mereka yang enggak suka kena denda, ada juga yang ingin tetap ikut aktif tapi enggak pede. Jadinya, di minggu-minggu berikutnya hanya tertinggal dua atau tiga mahasiswa aja yang masih aktif berbahasa Inggris di kelas, yakni, fajar, yogi, dan saya.
Kesimpulan dari kegiatan English Day.
Well, saya pikir, kegiatan ini bagus sekali, karena mahasiswa diajak aktif berbahasa Inggris sewaktu di kampus, ini sama halnya belajar bahasa Inggris di Pare, dimana semua orang aktif berbahasa Inggris dalam kesehariannya, kalau saja bisa diterapkan seperti disana, tentunya banyak mahasiswa yang sudah fasih berbahasa Inggris dalam kurun waktu 2 semester, setidaknya sudah percaya diri ketika ngobrol sama temennya.
Sebelum mengakhiri post ini, saya ingin menyampaikan kepada pembaca kalau tulisan ini saya dedikasikan untuk temen-temen mahasiswa yang aktif di himpunan mahasiswa bahasa Inggris, lebih tepatnya English Student Association UHAMKA. Di organisasi ini, saya mengernal apa arti sebuah keluarga, karena di tempat ini memang memiliki asas kekeluargaan, disini kita saling mengenal, membantu, bercerita, bekerja untuk mahasiswa melalui program kerja, jalan-jalan, dan bagian terbaiknya adalah membuat cerita yang indah yang bisa kita kenang kelak, sama seperti tulisan yang kamu baca ini, tulisan yang membuatmu terkenang dengan masa-masa indah kita bersama di himpunan ini.
FYI: English Day itu programnya ESA UHAMKA angkatannya ka Icha, angkatan pertama. Program ini hanya ditujukan untuk mahasiswa baru.
Well, sekian dulu ceritanya, semoga menginspirasi dan nantikan seri selanjutnya mengenai himpunan kami.
Ini cerita organisasi kami, mana ceritamu?
Dimulai dari minggu pertama, belum banyak yang berani ngobrol dengan bahasa Inggris, walaupun ada, itupun belum seisi kelas aktif berpartisipasi .
Minggu kedua, mulai ada perkembangan, teman-teman yang sebelumnya tidak aktif mulai berpartisipasi, dan disinilah masalah terjadi. Mulai dari enggak bawa pinlah, ada yang ngomong pake bahasa Indonesia tapi enggak ketahuanlah, dan protes dari temen-temen yang merasa kalau saya dan fajar kurang maksimal dalam mengawasi teman-teman di kelas, well, guys, thanks buat masukannya ya.
Minggu ketiga, teman-teman sudah mulai aktif berbahasa Inggris, meski masih sama belepotannya tiap kali mengucapkan kalimat bahasa Inggris, tapi setidaknya jumlah mahasiswa yang berdialog dalam bahasa Inggris, meningkat. Dan di minggu ini ada teman sekelas kami yang ketahuan keceplosan ngomong pake bahasa Indonesia, namanya Erlin, ya mau enggak mau dia harus didenda dong, biar adil. Hehe :)
Minggu keempat, ada protes lagi nih dari temen sekelas, katanya mereka enggak mau ngomong pake bahasa Inggris di mata kuliah selain bahasa Inggris such as ilmu alamiah dasar, landasan pendidikan, atau bahkan pendidikan agama. Well, yasudahlah, turutin aja, asal programnya terus berjalan dan mereka enjoy ngejalaninnya.
Minggu kelima, konsistensi udah mulai diuji nih, pasalnya English Day sudah mulai terlihat jadi seperti beban buat mahasiswa baru, khususnya buat mereka yang kurang pede berbahasa Inggris. So, mulai banyak deh yang ngelanggar aturan enggak mau ikutan English Day lagi. Hal serupa juga terjadi di kelas lain, bahkan ada kelas yang dari minggu pertama udah enggak jalan English Day-nya.
Minggu keenam, saya pikir ini minggu terakhir English Day bisa berjalan, karena setelah minggu ini berakhir. Teman-teman kelas sudah tidak tertarik untuk terlibat aktif lagi dengan English Day, bukannya tidak mau berkembang, tapi saya pikir, teman-teman ini merasa English Day sebagai beban, apalagi buat mereka yang enggak suka kena denda, ada juga yang ingin tetap ikut aktif tapi enggak pede. Jadinya, di minggu-minggu berikutnya hanya tertinggal dua atau tiga mahasiswa aja yang masih aktif berbahasa Inggris di kelas, yakni, fajar, yogi, dan saya.
Kesimpulan dari kegiatan English Day.
Well, saya pikir, kegiatan ini bagus sekali, karena mahasiswa diajak aktif berbahasa Inggris sewaktu di kampus, ini sama halnya belajar bahasa Inggris di Pare, dimana semua orang aktif berbahasa Inggris dalam kesehariannya, kalau saja bisa diterapkan seperti disana, tentunya banyak mahasiswa yang sudah fasih berbahasa Inggris dalam kurun waktu 2 semester, setidaknya sudah percaya diri ketika ngobrol sama temennya.
Sebelum mengakhiri post ini, saya ingin menyampaikan kepada pembaca kalau tulisan ini saya dedikasikan untuk temen-temen mahasiswa yang aktif di himpunan mahasiswa bahasa Inggris, lebih tepatnya English Student Association UHAMKA. Di organisasi ini, saya mengernal apa arti sebuah keluarga, karena di tempat ini memang memiliki asas kekeluargaan, disini kita saling mengenal, membantu, bercerita, bekerja untuk mahasiswa melalui program kerja, jalan-jalan, dan bagian terbaiknya adalah membuat cerita yang indah yang bisa kita kenang kelak, sama seperti tulisan yang kamu baca ini, tulisan yang membuatmu terkenang dengan masa-masa indah kita bersama di himpunan ini.
FYI: English Day itu programnya ESA UHAMKA angkatannya ka Icha, angkatan pertama. Program ini hanya ditujukan untuk mahasiswa baru.
Well, sekian dulu ceritanya, semoga menginspirasi dan nantikan seri selanjutnya mengenai himpunan kami.
Ini cerita organisasi kami, mana ceritamu?
Support Daily Blogger Pro
4 komentar
Well, thanks, senang cerita di artikel ini bisa menginspirasi pembaca. Enaknya pake sistem ini, lo bakalan dapet lingkungan berbahasa Inggris yang aktif ziz.
jd pgen klw sperti itu, bhsa inggris itu penting ya.
btw, salam kenal n izin follow blognya mas ..
Sistem belajar english day bisa diadaptasi di komunitas belajar kecil, sekolah, dan eskul semacam english club gitu kok di. Coba aja dulu, siapa tau lancar ngomong pake bahasa Inggris. :)
Yow, silahkan difollow.