Budaya Plagiasi, Copas, Spam Comment dan Harga Diri Blogger
Budaya merupakan apa yang dinampakkan oleh
lingkungan terhadap kita, akankah kita mengikuti, memfilter, atau menolaknya? Bagaimana pun, kita adalah manusia dan pilihan ada pada diri kita sendiri.
Budaya yang sedang menjadi sorotan publik dunia ngeblog saat ini ialah budaya
mengcopy paste artikel blog lain. Tua, muda, laki-laki, perempuan semuanya
berpotensi untuk ikut terjerumus masuk ke dalam budaya negatif ini. Tidakkah
budaya ini telah merusak citra dan harga diri kita sebagai blogger, kawan?
Image from: Google Image |
Perumpamaan: "Hari ini baru saja Anda
membeli mobil idaman Anda. Perlu waktu 20 tahun untuk dapat membeli dan
memilikinya, namun tiba-tiba keesokan harinya mobil Anda dicuri oleh orang?
Bagaimana rasanya? Sakit bukan? Sama seperti halnya dengan seorang blogger,
baru saja selesai menulis dan dipublish, tiba-tiba artikel tersebut yang sudah
susah payah kita tulis dicopas begitu saja."
Hal ini bukan saja merugikan penulis asli,
namun lebih jauh lagi yakni merendahkan harga diri blogger di mata publik. Saya
punya cerita ketika salah satu dosen saya memberikan tugas membuat makalah
dengan rujukan media web terpercaya saja seperti kompas, namun beliau melarang
kami merujuk referensi ke web dengan domain "blogspot", dia mengklaim
para blogger sekarang yang menggunakan domain tersebut hanyalah blogger malas
tukang copas! Memang justifikasi beliau tidak sepenuhnya salah, karena analisa
dan fakta di lapangan dunia maya menunjukkan bahwa banyak artikel yang sama
di beberapa blog berbeda.
Kalau terus dibiarkan seperti ini, harga
diri blogger akan runtuh, kredibelitas penulis asli menurun. blogger semakin hari
semakin rendah di mata publik.
Akar dari merebaknya budaya copas adalah
rendahnya harga diri para blogger. Mereka tergiur oleh iming-iming meraup uang
instan dari blog. Mencoreng muka dan merenggut martabat blogger lain dengan
melakukan spam comment seperti yang blog ini alami, blog ini terkena spamming comment! pelakunya saya beberkan
dengan gamblang dan tertera pada gambar dibawah ini:
Jumlah link aktif yang ditanamkan di ke-3
komentarnya tidak tanggung-tanggung berjumlah 75! Coba bayangkan bila hal ini
terjadi pada blog Anda? Tanpa saya beritahu pun pasti Anda tahu apa yang saya
rasakan saat ini, bukan? Bila Anda teliti sebelum berkomentar, saya sudah menetapkan
ketentuan-ketentuan berkomentar di blog ini supaya bila diterapkan kita
sama-sama tidak ada yang dirugikan, dan dapat menjalin hubungan persahabatan
sesama blogger lebih intens, bahkan saya dengan senang hati telah melepas
capatcha dan moderasi komentar sebagai bentuk pembuktian cinta saya terhadap
pembaca blog ini. Namun, peraturan ini sepertinya tidak diindahkan oleh blogger
berinisial: "I_ _ _ _ _ I_ _ _". Bahkan bagian paling buruknya citra blog
ini direndahkan dengan redaksi kata-kata kotor! Redaksinya bisa Anda dapatkan
pada gambar ini:
Bila Anda memperhatikan dengan seksama,
kata-kata yang orang tersebut lontarkan sangat tidak terpuji dan terbilang
kotor! Saya tegaskan bahwa praktek budaya spamming comment dan copas adalah
refleksi atau gambaran dari diri seseorang yang melakukannya. Dimanakah letak
harga diri mereka sebagai seorang blogger? Atau bahkan mereka tidak mengerti
sama sekali mengenai apa itu harga diri itu?
Harga diri bukan hanya kebanggaan belaka,
tetapi terkait erat dengan esensi manusia. Esensi adalah inti dari manusia yang
membedakannya secara tegas dari hewan dan tumbuhan. Esensi inilah yang membuat
manusia unik sekaligus istimewa. Esensi inilah yang membuat kita berharga dan
bermakna.
Di dunia blogger, mayoritas blogger copas
dan spammer menindas kelompok minoritas blogger penulis asli. Melalui
keputusan-keputusan yang mereka ambil, seperti mengcopas artikel dan spamming
comment, baik sebagai blogger atau pun sebagai manusia secara luas. Mereka
kehilangan harga diri, jiwa, dan martabatnya sebagai manusia persis pada saat
mereka melakukan copas dan spamming.
Jika itu yang terjadi, mereka tidak ubahnya
seperti hewan, tumbuhan, dan bahkan benda. Hewan tidak memiliki harga diri,
maka ia akan berbuat apapun untuk memperoleh kenikmatan dan kesenangan seperti
mendapatkan artikel gratis hasil curian dan kunjungan melimpah dari spamming
comment berisi jutaan link aktif sampah mereka!
Jika benar mereka tidak memiliki harga
diri, jiwa, dan martabat, karena mereka begitu mudah dibeli oleh budaya negatif
spamming comment dan copas, maka tulisan ini pun tidak akan berguna, karena
tidak akan ada gunanya berbicara tentang harga diri pada orang yang tidak punya
harga diri!
Namun apakah sungguh di dalam hati mereka tidak adalagi jiwa dan
harga diri? Meminjam pemikiran Aristoteles, saya
berpendapat, bahwa martabat itu ada, namun sebagai potensi yang belum terwujud
di dalam diri para blogger itu sendiri. Sistem edukasi dan
kultur budaya terhadap blogger pemula perlu diperbaiki dan ditingkatkan lagi
guna membangun harga diri yang sebenarnya sudah selalu tertanam di dalam benak
sehingga terciptalah blogger-blogger cerdas, peduli, dan berharga diri tinggi
yang tak mudah dibeli oleh budaya plagiasi.
Support Daily Blogger Pro
4 komentar
yang jelas, jika kita tidak bisa mengajak mereka untuk berbuat baik, toh biarkanlah kita sendiri saja yg menjadi org yg baik.
Thanks buat supportnya sob.
Iya sih, saya juga sering browsing di blog penghuni 60 banya spam comment yang masuk dan ternyata blog saya pun kena juga. hehe senasib nih ceritanya. :)
I agree with you. Dengan dibuatnya posting ini saya harap jumlah blogger yang nyepam bakalan berkurang. :D